Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau

Sejarah meletusnya gunung krakatau dahulu merupakan kepulauan berupa pegunungan vulkanik aktif yang berada di selat sunda, antara pulau sumatera dan pulau jawa. Gunung Krakatau sudah ada sejak zaman purba dan pernah terjadi letusan. Berdasarkan situs wikipedia, catatan mengenai letusan Krakatau Purba yang diambil dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi. Isinya antara lain menyatakan, ” Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula. Ketika air menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera “ Berdasarkan catatan teks jawa kuno tersebut, ketinggian krakatau purba diperkiraan setinggi dua ribu meter. Menurut

Pasokan Air Yang Tinggi

Sumber air mentah yang dapat diakses oleh manusia sendiri pada umumnya terdapat di sungai, danau, waduk, dan juga sumber lain yang terletak dibawah tanah namun tidak terlalu dalam alias bisa digali dengan menggunakan sekop. Walaupun hanya satu persen (1%) dari total keseluruhan air yang dapat digunakan, namun angka ini pada kenyataannya dapat menghidupi kebutuhan milyaran umat manusia dari jaman ke jaman dan tanpa ada air maka umat manusia tidak bisa berkembang serta melanjutkan kemajuan zaman. Teknologi desalinasi sendiri juga perlu didorong pengembangannya dan berkonsentrasi pada penghematan air . Selain itu, air hujan dan juga salju yang turun walaupun intensitasnya tinggi dibeberapa wilayah tertentu, namun kedua hal ini nampaknya tidak terlalu memberikan dampak yang begitu besar guna mengisi ulang berbagai macam sumber air yang terdapat didalam tanah. Hal ini disebabkan lantaran sebagian besar dari hujan ditambah juga salju yang turun langsung dikumpulkan didalam suatu wadah terte

Air Laut Menjadi Tidak Asin

Pada zaman modern sekarang ini bersamaan dengan adanya berbagai macam inovasi terbaru dibidang teknologi dan juga ilmu pengetahuan yang mampu mengurangi biaya desalinasi alias pemisahan zat - zat garam yang terkandung didalam air laut, sudah lebih banyak negara yang membangun plantasi serta fasilitas penjernihan air yang memanfaatkan teknologi desalinasi sebagai sebuah elemen kecil mereka guna menyelesaikan permasalahan terkait dengan krisis air didaerah tertentu. Walaupun memang biayanya semakin murah, namun bukan berarti cara ini efektif diterapkan oleh semua negara karena harga itu relatif dan fasilitas pemasokan air tersebut . Lantaran adanya curah hujan yang sangat rendah, bahkan terendah sepanjang sejarah pada musim panas tahun dua ribu lima (2005) silam, pasokan air yang terletak dibelakang bendungan Sameura semakin berkurang karena tidak kunjung terisi. Pasokan air tersebut juga digunakan untuk berbagai macam kegiatan penduduk yang tinggal di Takamatsu, pulai Shikoku, Jepang s

Pendekatan Bentang Alam

Salah satu pendekatan yang sedang mendapat perhatian besar adalah pendekatan bentang alam (landscape approach). Saat ini, pendekatan bentang alam dianggap bisa menjadi solusi pengelolaan sumberdaya hutan dan lahan gambut yang lebih menyeluruh, dan lebih mampu mencari penyelesaian untuk akar permasalahan (underlying causes) dari kerusakan hutan. Pendekatan ini sebetulnya telah dikembangkan sejak dulu, yaitu sejak adanya kesadaran bahwa penanganan masalah lingkungan tidak bisa menggunakan batas wilayah artifisial, tetapi harus menggunakan batas-batas ekologis. Misalnya, batas daerah aliran sungai. Batas ekologis inilah yang mendefinisikan bentang alamnya karena hidup mereka dari air terutama masyarakat . Intinya, pendekatan bentang alam adalah pendekatan pengelolaan lingkungan berdasarkan batas bentang alamnya. Sejalan dengan waktu, batas-batas ekologis dianggap belum cukup. Untuk mendefinisikan sebuah bentang, aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya menjadi penting, seperti juga as

Akibat Perubahan Iklim Global

Lawrence Smith, seorang presiden dari sebuah institut yang meneliti populasi manusia didunia memberikan sebuah pernyataan bahwa walaupun sebagian besar atau mayoritas dari permukaan planet kita ini terdiri dari air atau perairan, namun sembilan puluh tujuh persen (97%) dari perairan tersebut terdiri dari air asin yang mengandung garam, dan air tawar yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sendiri hanyalah tiga pesen (3%) dari total keseluruhan volume air yang ada dibumi. Inilah mengapa teknologi desalinasi alias pemisahan garam dari air laut sangat perlu untuk dikembangkan. Oleh karena itu, Lawrence Smith sendiri mempercayai bahwa kompetisi untuk berburu mendapatkan air disebuah dunia yang sudah sangat membludak populasinya (overpopulation) dapat memberikan sebuah ancaman besar dan nyata akibatnya terhadap stabilitas kehidupan manusia hingga ke tingkat global. Perebutan seperti ini sendiri sudah dapat dilihat didaerah timur tengah dan juga benua afrika yang memiliki bany

Perebutan Sumber Air Ini

Menanggapi adanya ketegangan yang terjadi antara hubungan mesir dengan ethiopia akibat perebutan sumber air terbesar didaerah itu, yakni sungai nil, perdana menteri ethiopia meles zenawi sendiri juga sempat mengatakan bahwa dirinya sebenarnya tidak khawatir apabila nantinya mesir akan menyerang negaranya demi memperebutkan sumber air lantaran sepanjang sejarah, tidak ada bangsa atau pasukan yang berhasil melakukan hal itu. Pernyataan meles zenawi ini seakan - akan menjadi respon dari perkataan presiden mesir akan kekeringan air yang telah dijelaskan diartikel sebelumnya yaitu adalah merasakan dampak kekurangan air . Sekarang kita akan beranjak ketopik lain, yakni penelitian terkini mengenai konflik yang disebabkan oleh air ini. Beberapa peneliti yang berasal dari institut pengaturan air internasional (international water management institute) serta universitas negara bagian Oregon di Amerika Serikat sana telah menemukan suatu terobosan bahwa ketegangan akibat air yang terjadi pada beb